Ngeteh Cantik di Pantjoran Tea House
Jika berbicara tentang
bangunan vintage ataupun klasik, Pantjoran Tea House adalah salah satu
tempatnya. Bangunan ini sudah ada sejak tahun 1928, yang dulunya beroperasi
sebagai toko obat yang bernama Apotheek Chung Hwa. Apotheek Chung Hwa merupakan
salah satu toko obat yang menerapkan pengobatan tradisional, tepatnya berada di
daerah Glodok.
Pantjoran Tea House
memiliki dua lantai. Lantai bawah dikhususkan untuk smoking area. Sedangkan, di
lantai atas untuk non smoking area dan juga terdapat ruangan VIP area. Jika
diperhatikan dari segi interiornya, bangunan ini akan mengingatkan kita pada
bangunan-bangunan zaman dulu. Dimana bangunan ini terdapat jendela besar yang
sama dengan bangunan aslinya, tapi sudah di desain sedemikian rupa.
Di sepanjang dinding
bangunan Pantjoran Tea House, banyak terdapat pajangan dan foto-foto yang
menggambarkan sejarah teh dari masa lampau. Selain itu juga terdapat ornamen
dan lukisan bergaya China. Saat kamu mulai memasuki bangunan ini, kamu akan
disambut oleh aroma teh yang begitu wangi, seperti wanginya saat kamu
berkunjung ke spa yang membuatmu rileks dan nyaman.
Salah satu yang menarik
dari Pantjoran Tea House adalah mereka masih melakukan tradisi Patekoan.
Tradisi Patekoan adalah tradisi yang sudah ada sejak dahulu kala dimana mereka
menyediakan delapan teko berisi teh yang bisa diminum secara cuma-cuma untuk
siapapun yang melintas.
Sejarahnya, pada masa
lalu di era Batavia, banyak pedagang keliling dan orang yang berlalu lalang
yang kelelahan dan kepanasan. Lalu seorang Kapiten Tionghoa bernama Kapitan Gan
Gjie dan istrinya sepakat untuk
meletakkan teko yang berisi air teh untuk mereka yang sedang beristirahat di
depan kantornya. Patekoan sendiri berasal dari kata “Pa” yang artinya Delapan,
dan “Tekoan” yang artinya Teko.
Pilihan teh yang tersedia di Pantjoran Tea House beragam. Ada teh
yang siap teguk hingga teh ala Gongfu Cha Experience. Di sini juga ada tradisi
untuk membuat gungcang, yaitu tradisi yang dilakukan untuk menyeduh teh agar
mendapatkan cita rasa yang enak untuk dinikmati.
Pertama, sterilkan perlengkapan yang ada dengan cara disiram
pakai air panas.
Kedua, proses pencucian teh. Caranya dengan memasukkan teh ke dalam poci atau
pot yang terbuat dari tanah liat, lalu masukkan air mendidih hingga 100 derajat
celcius.
Ketiga, proses penyeduhan teh. Dengan menungkan air panas ke dalam pot tanah
liat secara merata agar teh yang ada di dalamnya itu bisa mengumpul. Kemudian,
diamkan terlebih dahulu hingga 30 detik agar teh berkembang lagi supaya
menghasilkan cita rasa the yang enak untuk dinikmati.
Keempat, saat mau meminum tehnya, janganlah ditiup, tetapi hiruplah tehnya
sebagai bentuk penghargaan kepada petani-petani teh.
Selain menyediakan teh, Pantjoran Tea House juga menyediakan cemilan dan makanan yang wajib kamu cobain. Jika kamu berkunjung ke Pantjoran Tea House, disarankan untuk datang pada saat malam hari, karena akan terasa lebih nyaman dan damai. Pantjoran Tea House buka dari pukul tujuh pagi hingga pukul sembilan malam.