Rabu, 11 Desember 2019

HARAPAN


Harapan

Harapan..
Arti dari harapan itu sendiri yaitu sesuatu yang (dapat) diharapkan atau keinginan supaya menjadi kenyataan.  Semua orang pastinya mempunyai harapan. Dan tentu saja mereka memiliki harapan yang berbeda-beda. Tetapi, tidak semua orang dapat mencapainya, tergantung sejauh mana ia menginginkannya. Semakin kita kejar, harapan itu akan semakin mendekat. Dan apabila kita diamkan saja, harapan itu akan semakin menjauh dan semakin menghilang.


Besar kecilnya sebuah harapan sebenarnya ditentukan oleh kepribadian seseorang itu sendiri. Bila kepribadian seseorang itu kuat, maka besarnya harapan akan berbeda dengan orang yang memiliki kepribadian yang lemah. Tentunya harapan juga bisa tercapai apabila disertai dengan bekerja kerasnya seseorang. Orang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Dan pastinya harus disertai dengan “DOA”.

Kalau bicara soal harapan, ada banyak sekali harapan yang ingin aku capai. Mulai dari harapan yang mungkin bagi sebagian orang bisa dibilang harapan yang sederhana, sampai harapan yang bisa membuat orang lain tertawa karena bisa dibilang “gak mungkin”. Contohnya, dulu aku pernah berharap untuk bisa kuliah dengan gratis. Saat itu aku berpikir, “bisa gak ya?bisa gak ya?”. Dan itu merupakan harapan ayahku juga. Aku tentu saja tidak mau mengecewakannya. Karena bagiku, ayah adalah pahlawan dalam hidupku. Disaat aku mulai hilang harapan, dialah yang selalu menyemangatiku. Alhamdulillah, aku saat ini bisa kuliah dengan gratis. Itu adalah salah satu contoh harapan yang tadinya aku pikir tidak mungkin tercapai. 

Setelah aku mencapainya, ada harapan baru yang ingin kucapai lagi. Yaitu aku ingin sekali ke luar negeri. Terutama ke negara yang mempunyai salju. Entah itu di Asia ataupun Eropa. Sampai-sampai aku membeli beberapa buku untuk aku baca tentang pengalaman orang ke luar negeri. Lalu juga ada kisah perjuangan seseorang mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Baru membayangkannya saja rasanya sudah sangat senang. Apalagi nanti saat aku sudah berhasil mencapainya. Tapi aku sadar, semua itu tidak mungkin bisa tercapai dengan cara yang instan. Harus ada proses di dalamnya agar aku bisa berhasil mencapainya. 

Harapanku yang satu ini, bukanlah harapan yang bisa dibilang tidak mudah. Harga tiket untuk pulang perginya saja sudah cukup mahal bagiku. Apalagi untuk bisa menginap di sana dan berjalan-jalan. Saat ini, belum ada orang yang tahu akan harapanku yang satu ini. Mungkin kalau aku cerita ke ayah ataupun ibu, itu akan menjadi beban bagi mereka. Dan kalau aku menceritakannya kepada teman-temanku, mungkin hanya akan dicuekin saja. Entah kapan harapan ini bisa tercapai nantinya, tapi aku akan selalu berusaha. 

Selain itu, aku juga berharap supaya bisa lulus kuliah dengan “Cumlaude”. Kenapa? Karena saya mau nama kedua orang tua saya dipanggil pada saat wisuda nanti di depan ribuan orang yang melihat. Lagi-lagi, baru membayangkannya saja sudah membuatku senang. Aku ingin kedua orang tuaku bangga dengan prestasi yang sudah kucapai nanti. Sewaktu SMK kemarin, aku juga pernah berharap agar saat lulus SMK nama orang tuaku dipanggil kedepan karena prestasiku. Dan benar saja, harapan itu ternyata benar-benar tercapai. Saat itu, namaku dan kedua orang tuaku dipanggil ke depan untuk mendapatkan piala dan sertifikat prestasiku. Bahagia kedua orang tuaku adalah kebahagiaan bagiku juga. Saat itu aku juga tidak menyangka, ternyata apa yang aku harapkan benar-benar terjadi. Tidak mudah untuk mengubah harapan menjadi sebuah kenyataan. Benar apa yang sering dikatakan orang-orang bahwa, “usaha tidak pernah mengkhianati hasil”. Kerja keras, tekun, disiplin waktu, dan paling utama adalah berdoa agar semua usaha yang telah dilakukan semakin diberi kemudahan oleh Allah.

Dan perlu diketahui, ada juga beberapa harapan yang tidak tercapai, atau mungkin bisa dibilang belum tercapai. Impian tidak tercapai bukan berarti kita kalah, keinginan tidak tercapai bukan berarti kita kehilangan semuanya, harapan tidak tercapai bukan berarti semua mati. Seperti saat saya mengikuti SBMPTN kemarin, saya berharap supaya lolos ke jurusan yang saya impikan. Yaitu jurusan Ilmu Perpustakaan di UI. Saat tau saya tidak lolos, saya sadar mungkin ini memang bukan rezeki saya ada disana. Dan saya berpikir positif, kalau saja saya lolos ke UI. Mungkin saya tidak bisa kuliah dengan gratis seperti di POLIMEDIA saat ini. Dan kalau dilihat-lihat, saat itu usaha yang saya lakukan belum bisa dikatakan maksimal. Mengapa? Karena saat itu saya belajar SBMPTN hanya 2 minggu saja. Sedangkan materi SBMPTN sangat berbeda dengan materi-materi yang saya pelajari sewaktu SMK. Stress, bingung, gak bisa tidur, pusing saya jalani saat 2 minggu itu. Memang untuk mendapatkan hasil yang kita mau, kita gak bisa berproses secara instan seperti itu.  

Aku juga berharap supaya bisa menghasilkan uang dengan jerih payahku sendiri. Supaya tidak memberatkan kedua orang tuaku lagi. Sekarang aku mulai belajar bagaimana cara berjualan online. Dulu aku pernah berjualan online dengan temanku, tetapi sekarang sudah tidak dilanjutkan karena kesibukan masing-masing. Ya, disini aku juga banyak belajar. Kalau kita mau harapan itu kembali tercapai, kita haruslah kosnsisten dalam menjalaninya. Gak boleh kita menjalaninya dengan setengah-setengah atau ogah-ogahan. Harapan itu akan tercapai juga karena niat diawalnya. Kalau kita tidak niat akan harapan itu. Mungkin harapan itu tidak akan pernah tercapai nantinya. 

Ketika keinginanku benar-benar tidak tercapai maka aku akan lebih menenangkan diri sendiri. Dan mencari keinginan baru, atau melupakan keinginan yang terlalu banyak, hapus satu persatu keinginan yang mungkin malah membuatku menderita. Dan yakinlah bahwa Allah pasti akan terus mengawasi kita, dan selalu memberikan kita petunjuk supaya lancar dalam mencapainya. Jadi teruslah berusaha dan janganlah patah semangat, biarkan semua berjalan sesuai kehendak Tuhan dan kita adalah ummat yang harus terus berusaha dan berserah diri kepada-Nya.