Sumber foto : Dokumentasi
Pribadi
Bakso cuanki merupakan jajanan khas yang terkenal di kota
Bandung. Konon karena dijualnya dengan cara dipikul oleh pedagang keliling, menyebabkan
nama bakso ini menjadi Cuanki yang berarti Cari Uang Jalan Kaki.
Tapi menurut salah seorang penjual bakso cuanki di
Pangandaran, Itang, menjelaskan bahwa singkatan Cari Uang Jalan Kaki itu
hanyalah gurauan semata. Sebenarnya, cuanki itu merujuk kepada siomay kering.
Bakso cuanki terdiri dari bakso kecil, siomay, tahu atau
biasanya ada tambahan mie instan. Disajikan dengan kuah hangat yang kuat akan
rasa bumbu penyedapnya dan sambal yang digunakan bukanlah sambal merah, melainkan
sambal hijau yang cair.
Saya temui bakso cuanki pikul yang kebetulan sedang mangkal
di depan rumah saya. Dengan dua
kotak yang berlapis seng berisi bahan, kompor, dan dandang kecil yang dipikul.
Adapun kuahnya secara terpisah ditempatkan di sebuah kotak yang juga tersebut
dari seng.
Tulisan
“Cuanki” di kotak itu biasanya berwarna merah. Tulisan itu untuk menarik
perhatian para pembeli. Mereka berbekal kentongan kecil yang dipukul berirama
agar mendapat perhatian orang-orang di sekitarnya.
Ya, saya cukup mengeluarkan uang sebesar lima ribu rupiah
saja dan saya sudah bisa menikmati semangkuk bakso cuanki yang lengkap dengan bakso,
siomay dan tahu. Bapak Sumadi, si penjual bakso cuanki tersebut sempet cerita,
kalau selama pandemi ini ia menjadi harus berkeliling lebih jauh untuk menjajalkan
dagangannya, dikarenakan sepi pembeli.
Seiring dengan perkembangan zaman, kini bakso cuanki sudah
banyak buka di gerai atau toko yang menetap. Tentu dari segi rasa dan harga
berbeda dengan yang dipikul. Tetapi para pengunjung tetap rela antri untuk menikmati
semangkuk bakso cuanki ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar