Beberapa Penjual Bakso Memilih Untuk Stop Berjualan
Dampak
dari aksi mogok dan melonjaknya harga daging sapi di sejumlah pasar Jabodetabek
sangat dirasakan oleh sejumlah penjual bakso. Mereka kebingungan bagaimana cara
untuk mendapatkan daging sapi, yang mana daging sapi menjadi kebutuhan utama
mereka. Lantaran harga daging sapi naik terbilang tidak wajar. Dari yang semula
harga normal kisaran Rp110 ribu sampai
Rp114 ribu per kg. Saat ini sudah mencapai Rp150 ribu per kg.
Salah
seorang penjual bakso rumahan, Wagino mengatakan, semua menjadi kacau karena
stok daging sapinya tinggal sedikit, jadi ia tidak bisa berjualan bakso lagi. Kemungkinan
besar besok ia hanya berjualan mie ayam saja.
Selain
Wagino, penjual bakso keliling, Tini (36) juga merasa sangat kesusahan untuk
saat ini. Lantaran sebelumnya ia sudah terdampak dari PSBB yang di mana ia
tidak boleh mangkal disembarang tempat. Dan sekarang, ia juga harus merasakan
kesusahan lantaran harga daging sapi yang melonjak tinggi.
Tini
mengatakan, kenaikan harga daging sapi sebenarnya sudah dirasakan sejak sebulan
yang lalu. Hal itu membuat Tini harus mengurangi jumlah daging sapi dalam satu
hari berjualan. Yang biasanya ia membutuhkan lima sampai sepuluh kilogram dalam
sehari. Namun untuk saat ini, ia hanya bisa memesan lima kilogram untuk dua
hari.
“Sekarang
saya tuh kalo beli sekilo daging harganya udah nyampe Rp120 ribu. Itu saya beli
karena saya langganan sama dia. Dulu mah kira-kira cuma Rp100 ribu saja paling
mahal.
Tini
menuturkan, untuk besok sepertinya akan libur sejenak dulu hingga masalah harga
daging sapi ini selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar