Senin, 01 Februari 2021


 Beberapa Penjual Bakso Memilih Untuk Stop Berjualan


Dampak dari aksi mogok dan melonjaknya harga daging sapi di sejumlah pasar Jabodetabek sangat dirasakan oleh sejumlah penjual bakso. Mereka kebingungan bagaimana cara untuk mendapatkan daging sapi, yang mana daging sapi menjadi kebutuhan utama mereka. Lantaran harga daging sapi naik terbilang tidak wajar. Dari yang semula harga normal kisaran Rp110 ribu sampai Rp114 ribu per kg. Saat ini sudah mencapai Rp150 ribu per kg.

Salah seorang penjual bakso rumahan, Wagino mengatakan, semua menjadi kacau karena stok daging sapinya tinggal sedikit, jadi ia tidak bisa berjualan bakso lagi. Kemungkinan besar besok ia hanya berjualan mie ayam saja.

Selain Wagino, penjual bakso keliling, Tini (36) juga merasa sangat kesusahan untuk saat ini. Lantaran sebelumnya ia sudah terdampak dari PSBB yang di mana ia tidak boleh mangkal disembarang tempat. Dan sekarang, ia juga harus merasakan kesusahan lantaran harga daging sapi yang melonjak tinggi.

Tini mengatakan, kenaikan harga daging sapi sebenarnya sudah dirasakan sejak sebulan yang lalu. Hal itu membuat Tini harus mengurangi jumlah daging sapi dalam satu hari berjualan. Yang biasanya ia membutuhkan lima sampai sepuluh kilogram dalam sehari. Namun untuk saat ini, ia hanya bisa memesan lima kilogram untuk dua hari.

“Sekarang saya tuh kalo beli sekilo daging harganya udah nyampe Rp120 ribu. Itu saya beli karena saya langganan sama dia. Dulu mah kira-kira cuma Rp100 ribu saja paling mahal.

Tini menuturkan, untuk besok sepertinya akan libur sejenak dulu hingga masalah harga daging sapi ini selesai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar